tag:blogger.com,1999:blog-6899279031894347062024-03-12T16:05:50.288-07:00Tragedi Monas atau Insiden Monas - Kekerasan atas nama Agama pada Aksi Damai 1 Juni 2008Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-48396888766891023482012-07-20T20:40:00.003-07:002012-07-20T20:40:40.738-07:00Kejanggalan saat Berita Acara PenyidikanSaya sebagai korban tragedi Monas 1 Juni 2008 merasa terjadi suatu kejanggalan saat melakukan BAP di Polda Metro Jaya. Sebagai korban saya diminta datang sebagai saksi ke Polda untuk ke tiga kalinya. Yang pertama saya lakukan pada hari yang sama dengan tragedi yakni 1 Juni 2008 jam 11.00, hingga selesai 2 Juni jam 02.30 pagi. Pemanggilan kedua saya lakukan pada sekitar seminggu berikutnya dan pemanggilan ke tiga tanggal 1 July 2008 jam 12.00 ( pemanggilan ketiga untuk mengenali dari 7 wajah tersangka pelaku tindakan kekerasan, yang pada saat kejadian dapat berjumlah ratusan orang). Hingga pemanggilan ketiga ini saya, belum pernah melihat 58 pelaku yang ditangkap oleh pihak kepolisian tanggal 3 Juli.<br />
<span class="fullpost"><br />Saat saya bertanya untuk melihat photo wajah ke 58 orang yang pernah ditangkap, pihak kepolisian menjawab tidak bisa karena photo sudah tidak ada dibagian mereka. Kemudian saya tanyakan lagi dapatkah dibantu untuk diminta kebagian yang menyimpannya. Jawaban yang sama terucap, bahwa tidak bisa. Saya menegaskan kepada penyidik, bahwa saya adalah korban, yang mungkin dapat mengenali orang-orang yang pernah ditangkap oleh kepolisian. Namun penyidik tetap mengatakan tidak bisa. Saya bingung dan sempat beragumen.<br /><br />Argumen penyidik menyatakan tetap tidak bisa, karena saat ini sedang fokus kepada 7 orang yang telah menjadi tersangka. dan mereka yang telah kembali dibebaskan mempunyai alibi bahwa mereka tidak ada di monas. Saya kembali mengatakan, "Pak itukan alibi mereka, bagaimana dengan saya sebagai korban. Saya saja belum melihat mereka, bahkan photonya tidak Bapak perlihatkan. Mungkin saja dari puluhan orang yang dilepaskan saya mengenali wajah mereka". Bapak Penyidik tersebut tetap tidak mau perlihatkan. Hal ini sungguh aneh.<br /><br />1. Mengapa saya tidak bisa melihat photo-photonya mereka yang telah ditangkap dan dibebaskan.<br />2. Bukankah hak korban untuk melihat dan membantu kepolisian untuk menjaga keamanan?<br />3. Haruskah terdapat sebuah larangan bagi para korban kekerasan, untuk tidak melihat photo-photo yang pernah ditangkap oleh kepolisian.<br /><br />Beberapa hal yang agak janggal lainnya adalah dibebaskannya pelaku yang telah diidentifikasi oleh korban, dimana saat pengidentifikasian dilakukan tanpa kaca gelap. Sehingga korban, teman saya wanita, harus bertatap muka dengan pelaku kekerasan yang dibatasi dengan kaca bening. Apakah Kepolisian tidak pernah memikirkan efek Psikologis dan traumatis para korban?mengapa begitu tidak ada empati kepada korban untuk tata cara pengidentifikasiannya.<br /><br />Kemudian penanganan saat BAP korban yang mengalami trauma - wanita, tidaklah menunjukan sikap empati. Korban dilayani dengan kejantanan dan ketegasan polisi, yang saat itu membuat stress korban yang harus mengingat kembali kejadian kekerasan yang menimpanya. Sehingga korban meneteskan air mata, dalam keadaan tersebut pula penyidik tetap tidak memperlihatkan rasa empati atau pun rasa aman korban.<br /><br />Inikah potret keprofesionalan Kepolisian kita ?<br /><br />Nino - salah satu korban kekerasan atas nama agama.</span>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-35931039535238795362008-09-09T07:42:00.000-07:002012-07-20T20:39:43.443-07:00Kekerasan aktivis FPI terhadap Wanita (Oming)<object height="344" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/0BfCszQJPy8&hl=en&fs=1"></param>
<param name="allowFullScreen" value="true"></param>
<embed src="http://www.youtube.com/v/0BfCszQJPy8&hl=en&fs=1" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object><br />
<br />
Ni Nyoman Aisanya Wibhuti atau yang dipanggil Oming merupakan anggota dari National Integration Movement (NIM) atau Gerakan Integrasi Nasional. Wanita ini menjadi korban pada peristiwa Monas 1 Juni 2008 yang dipukul oleh FPI.<br />
<br />
Tetapi FPI berkali-kali menyangkal bahwa telah melakukan kekerasan kepada wanita. Video ini dibuat agar masyarakat tahu informasi yang sebenarnya. Korban sendiri yang bersaksi melalui video ini sekaligus untuk memberi kesadaran kepada masyarakat bahwa kekerasan bukanlah sebuah solusi. Kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. <br />
<br />
Tetapi... Cinta... Hanya Cinta satu-satunya solusi.<br />
<br />
http://www.nationalintegrationmovement.orgBende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-87204327215413086842008-09-09T04:46:00.000-07:002008-09-09T08:16:26.502-07:00Kekerasan aktivis FPI terhadap Wanita (Isti)<object width="425" height="344"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/GatPIhcam78&hl=en&fs=1"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/GatPIhcam78&hl=en&fs=1" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object><br /><br />Istiqomah Hastari, seorang wanita, partisipan dari Gerakan Islam Anti Kekerasan (Gema Istisan) atau Islamic Movement for Non Violence (IMN) menjadi korban penganiayaan aktivis FPI di ruang pengadilan Jakarta Pusat pada tanggal 28 Agustus 2008.<br /><br />Mereka (FPI) menyangkal perbuatan tersebut padahal videonya dengan jelas memperlihatkan adegan penganiayaan tersebut. Ucapan mereka sangat tidak sesuai dengan prilaku yang diperlihatkan.<br /><br />Banyak aparat kepolisian yang melihat dan seperti mendiamkan saja kejadian tersebut. Pelakunya sama sekali tidak ditangkap. Ini karena kita semua diam dan tidak perduli. Sikap kita inilah yang membuat aparat kita mendiamkan kejadian ini.<br /><br />Semoga dengan video ini, masyarakat dapat melihat kejadian sesungguhnya dan sadar untuk kemudian bersama-sama bersuara, bertindak melawan kekerasan atas nama apapun.Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-25903346168082442612008-07-02T22:47:00.000-07:002008-07-14T21:30:07.995-07:00Pesan untuk Bapak Menteri KehutananSehubungan dengan kasus Tragedi Monas 1 Juni, dimana anak2 kita digebuki oleh para penjahat tak bermoral, mohon Yang Mulia Bapak Menteri tidak membela para pelaku.<br /><span class='fullpost'><br />Para pelaku, otak mereka, komandan lasykar2 mereka, khususnya Riziek dan Munarman mesti dihukum. Perhatikan statement mereka di teve setelah serangan yang mereka lakukan itu. Begitu arogan! Sekarang mengaku sedang mengaji saat terjadi tragedi itu.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">TIDAK. RAKYAT INDONESIA TIDAK DAPAT DIBODOHI LAGI. KAMI, BANGSA INDONESIA TERLUKA DAN MERASA DILECEHKAN MARTABAT KAMI OLEH PARA PEMBELAS PARA PELAKU AKSI KEKERASAN.</span><br /><br />MOHON luka-luka kami tidak dilecehkan. Mohon sentimen kami tidak dipermainkan. Mohon Yang Mulia Bapak Menteri selaku pejabat negara membela mereka yang ditindas, bukan mereka yang menindas.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">INDONESIA SUDAH BANGKIT DAN TAK AKAN PERNAH TIDUR LAGI. PARTAI2 DAN OKNUM2 YANG MENCIDERAI CITRA INDONESIA ADALAH PENGKHIANAT BANGSA.</span><br /><br />Mohon pengertian, pemahaman, dan diatas segalanya kesadaran Yang Mulia Bapak menteri.<br /><br />Wassalam,<br />anand krishna<br /></span>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-57373697573526484492008-06-17T21:37:00.001-07:002012-07-20T20:39:19.629-07:00Suara-suara yang BertahanPerjuangan antikekerasan - ahimsa - yang dihembuskan Mohandas Karamchand Gandhi mengambil bentuknya lagi awal Juni ini. Langit Jakarta memayungi ketika mimpi setiap anak bangsa akan dunia nirkekerasan dipasung lagi.<br />
<span class="fullpost"><br />Semua media massa mewajahkan kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang lewat suara, gambar, dan tulisan. Persis pada peringatah Hari Kelahiran Pancasila, sesama saudara sebangsa memulai perangnya.<br /><br />Namun, di tengah hiruk-pikuk siapa tuding siapa, siapa membeking siapa, suara-suara korban makin sayup terdengar. Padahal, rintihan itu bisa jadi ekspresi paling jujur di tengah pipa besi, pentungan, dan tangan-tangan yang membekap mulut korban.<br /><br />Masih diselubungi trauma Juni lalu, Nyoman Aisanya Wibuthi, salah seorang korban yang ikut berpartisipasi dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), memulai pengakuannya, Sabtu (14/6).<br /><br />Perempuan yang akrab dipanggil Oming ini hadir bersama Nino Grasiano dan Bernardus Winarno yang juga menjadi korban dalam peristiwa di Monas. Ketiganya bergabung sebagai relawan National Integration Movement (NIM).<br /><br />"Saya benar-benar merasaseperti terapi kejut ketika kepala bagian belakang saya dipukul,"ujar Oming yang sehari-hari bekerja di Jakarta. Dalam kondisi chaotic seperti itu, ujarnya, ia teringat bahwa dia perempuan. Dalam sebuah perang, tuturnya, ada sebuah kode etik bahwa perempuan dan anak kecil tidak boleh disakiti.<br /><br />Lahir di keluarga Hindu, kata Oming, meyakinkannya bahwa perempuan adalah Ibu. Namun, bangsa ini sekali lagi telah menyesah seorang ibu dengan pipa besi dan kemarahan.<br /><br />Bagi Oming, kekerasan yang terjadi di Monas bukan semata kekerasan fisik."Ada yang salah dengan masyarakat kita. Bagaimana bisa seseorang punya kebencian begitu besar terhadap yang lain?" tanyanya.<br /><br />Kekerasan fisik kemudian menjadi sebuah senjata untuk mengobarkan kebencian, meniadakan yang lain, memastikan diri sebagai pemenang.<br /><br />Padahal, Oming percaya, kekerasan 1 Juni menjadi bukti berapa kali bangsa ini sudah kalah karena lingkaran kekerasan.<br /><br />Kedamaian.<br />"Semua wanita dan anak-anak dipukul. Sekujur tubuh saya luka. Sampai sekarang dada masih sakit kalau bernafas,"ujar Nino. Ingatannya masih segar tentang peristiwa yang membuatnya makin percaya gerakan antikekerasan harus terus digulirkan. Bagi Nino, apa yang terjadi 1 Juni lalu bukanlah isu penodaan agama. Dengan tegas, ia mengatakan, inilah kekerasan terhadap sesama anak bangsa.<br /><br />Untuk meretasnya, tak ada cara lain selain berdialog? "Oh, tentu, Mengapa tidak?" tegas Nino. Gandhi dan gerakan ahimsa-nya yang menggerakkan seluruh India, kata Nino, mewujud lagi sekarang di Indonesia. Bukan dengan diam, namun dengan bersuara, dengan bertahan pada hal-hal yang kecil.<br /><br />Pria yang sehari-hari bekerja di sebuah event organizer di Jakarta ini percaya, lingkaran kekerasan bisa dipatahkan lewat hal-hal kecil. Bersama NIM, ia menggiatakan "hal-hal kecil" itu, seperti menggelar pusat pemulihan stres keliling pascagempa.<br /><br />Nino percaya semua orang bisa mencintai Indonesia dengan cara masing-masing. Bahkan , 1 Juni lalu, ia dan teman-teman seharusnya bernyanyi Damai Indonesia/ Bersatu Indonesia/yo yo yo Indonesia...<br /><br />Lagu itu bahkan tak sempat digaungkan, keburu pipa besi menghantam mulut-mulut yang masih menyuarakan harapan. Nino tetap percaya cinta tidak diwujudkan lewat kekerasan. Siapa pun yang cinta negeri ini, walaupun hanya pada identitas-identitas suku, agam, ras, kelamin, dan golongan, tidak akan mencetak kekerasan pada kulit sesamanya. (A11)<br /><br />Sumber KOMPAS Jateng-DIY, Selasa, 17 Juni 2008</span>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-32909023731319858142008-06-15T00:32:00.000-07:002008-06-15T00:46:52.721-07:00<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">Para Penjahat itu mencoba mengalihkan masalah KEKERASAN menjadi masalah pembelaan atas nama Agama. RAKYATPUN TERTIPU sehingga melihat masalahnya menjadi pertarungan antara "Orang Kafir" dan "Orang Suci".<br /><br />Sangat Licik Sekali!</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">POLISIPUN TERTIPU dan mulai menyalahkan Para Korban yang sebagian besar waktu itu ikut adalah perempuan dan juga ada anak-anak, bukan Para Pelaku.<br /><br /></span><span style="font-weight: bold;">Sekali lagi. Insiden Monas adalah MURNI AKSI KEKERASAN,<br />bukan Masalah Agama.<br /><br /> JANGAN TERKECOH!<br /></span></div>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-17835311640028033612008-06-15T00:00:00.000-07:002008-06-15T00:17:35.386-07:00Kesaksian para Perempuan Korban Kebiadaban FPIKabarIndonesia - Para korban perempuan kebiadaban FPI, antara lain Ni Wayan Sukmawati dan Ni Komang Ainisyah Wiputi mengalami trauma berat karena tindakan biadab FPI dalam peringatan hari lahir Pancasila ke-63 pada 1 Juni 2008 di Monas.<br /><br /><span class="fullpost"><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.kabarindonesia.com/gbrberita/20080614223340.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px;" src="http://www.kabarindonesia.com/gbrberita/20080614223340.jpg" alt="" border="0" /></a><span class="fullpost">Selain itu mereka juga merasa dilecehkan harkat dan martabatnya sebagai perempuan dan Ibu jika mengingat tindak penyerangan tersebut.<br /><br />Ni Komang Ainisyah menuturkan bagaimana massa FPI menyerang dengan beringas sekali. Padahal sebagian besar peserta aksi damai Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) adalah perempuan dan anak-anak.<br /><br />“Awalnya didorong-dorong dari belakang. Tapi lama-kelamaan, mereka (masa penyerang dari Front Pembela Islam/FPI) mengarahkan pukulan ke kepala saya berkali-kali,” papar Komang Ainisyah dalam acara testimoni korban kekerasan insiden Monas berdarah-Pancasila terluka di Denpasar pada hari Jumat (13/6).<br /><br />Akibat kekerasan tersebut, Komang Ainisyah mengalami gagar otak yang dampaknya permanen. “Kadang-kadang, kepala saya masih pusing,” tuturnya.<br /><br />Selain itu Komang Ainisyah mengaku trauma, misalnya kalau melihat tayangan televisi yang menggambarkan kekerasan di Monas, berdiri bulu romanya alias merinding.<br /><br />Hal senada juga disampaikan oleh Ni Wayan Sukmawati. Kalau mengingat peristiwa di Monas, Sukmawati bahkan merasa dilecehkan. “Merasa terhina, karena saat peristiwa itu adalah Hari Kelahiran Pancasila yang seharusnya menjunjung nilai-nilai nasionalisme, bukan malah menodainya dengan darah sesama anak bangsa,” tutur Sukmawati.<br /><br />Sukmawati mengaku kadang merasa kecewa dengan wacana publik yang berkembang saat ini, karena mengalihkan isu rusuh Monas ke isu agama. “Padahal, itu adalah sebuah upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, bukan karena suatu agama,” tandasnya.<br /><br />Sukmawati juga mengalami luka memar di sekujur tubuhnya akibat penyerangan di Monas. Ibu dua anak ini berharap segenap masyarakat untuk bersuara dan mengutuk keras setiap aksi yang menggunakan cara-cara barbarian di Indonesia tercinta ini.<br /><br />Kenapa Komang Anisyah dan Sukmawati ada di Monas saat kerusuhan terjadi? Kedua perempuan Bali ini berada di Monas saat itu, karena mereka aktivis perempuan yang tergabung dalam National Integration Movement (NIM).<br /><br />Komang Anisyah menjabat sebagai Bendahara NIM Pusat. Bersama Sukmawati, Komang Anisyah memegang peran penting dalam aksi damai peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Monas bersama AKKBB. Aksi yang dihadiri oleh 60 organisasi kemasyarakatan yang lintas suku, agama, ras, profesi, dan golongan itu murni untuk membangkitkan rasa persatuan dan kerukunan bangsa dengan mengambil momentum hari kelahiran Pancasila yang notabene diamini sebagai dasar negara ini.<br /><br />"Kami sepenuhnya mengedepankan semangat persatuan dan kerukunan bangsa yang dipelopori para pendiri bangsa tempo dulu. Tidak ada yang membiayai dengan kepentingan tertentu," katanya dalam keterangan pers dipimpin oleh Dr. Sayoga selaku Direktur Eksekutif NIM.<br /><br />Sesuai rencana, kata Maya Safira Muchtar selaku penggagas dan juga Ketua Umum National Integration Movement (NIM), acara testimoni serupa akan digelar di Yogyakarta (14/6) dan daerah lainnya, agar masyarakat tahu kejadian yang sebenarnya di Monas pada 1 Juni 2008 tersebut.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Oleh : Nugroho Angkasa S.pd</span><br /><br />Sumber: <a href="http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=14&dn=20080614223340">http://www.kabarindonesia.com</a><br /></span>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-60769038434614823502008-06-14T23:00:00.000-07:002013-03-27T20:09:46.216-07:00Penodaan Terhadap Pancasila: Insiden Monas, Bukan Isu AgamaYogya (KR)- kasus kekerasan yang terjadi di Tugu Monas, 1 Juni 2008 sama sekali bukan isu agama, tetapi penodaan terhadap landasan konstitusi negara, karena pada waktu itu Massa Aliansi kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) berkumpul untuk memperingati hari lahirnya Pancasila. Tiba-tiba diserang oleh kelompok yang menamakan diri Front Pembela Islam (FPI).<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguNNpE978pOcKu3H2ZUnZ88WW09rrTGDDDu0a_hVKgEDo9Gnh7WBp-BgSdKmfrFb-PosGDxvMQfaXbmKhL51VSdJXUeGbXmeO-5vW-aqJ33rsqtgKmMTgXlvehyalnIoKCARrCoPOWfQI/s1600-h/foto2a.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5212005727577310322" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguNNpE978pOcKu3H2ZUnZ88WW09rrTGDDDu0a_hVKgEDo9Gnh7WBp-BgSdKmfrFb-PosGDxvMQfaXbmKhL51VSdJXUeGbXmeO-5vW-aqJ33rsqtgKmMTgXlvehyalnIoKCARrCoPOWfQI/s400/foto2a.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><br />
<span class="fullpost"><br />Demikian testimoni salah satu korban yang jadi korban kekerasan di Tugu Monas bersama korban lain, Ni Nyoman Oming dan Bernard di Ruang Husticia, Lantai 2 Gedung University Center (UC) Unit II, UGM, Sabtu (14/6). Testimoni didepan para wartawan tersebut diselenggarakan National Integration Movement (NIM) atau Gerakan Integrasi Nasional.<br /><br />Menjawab pertanyaan wartawan bagaimana dengan penanganan yang sekarang dilakukan pemerintah dalam kasus tugu Monas, Nino mengatakan, yang perlu ditegaskan di sini kasus Tugu Monas bukan di picu oleh isu Agama. Peristiwa kekerasan ini menurut Ni Nyoman Oming, Pancasila telah dinodai atas nama agama. Ada sesuatu yang salah, karena ada anak-anak dan perempuan yang berada di Tugu Monas dianiaya.<br /><br />Karena itu NIM mengecam aksi kekerasan terhada puluhan anggota AKKBB yang terjadi di Tugu Monas, 1 Juni 2008.<br /><br />Pada saat itu anggota AKKBB yang anggotanya terdiri dari ICRP, NIM, KONTRAS, LBH Jakarta, Wahid Institute dan sekitar 50 organisasi lainnya berkumpul di Tugu Monas Jakarta untuk mengadakan aksi damai memperingati hari lahir ke 63 Pancasila.<br /><br />Dari tugu monas sedianya akan mengadakan pawai simpatik menuju Bundaran HI untuk berdoa bagi persatuan dan kerukunan bangsa yang dijadwalkan pukul 14.00, tetapi saat berkumpul sekitar pukul 13.00 langsung diserang massa FPI yang dipimpin Komando Laskar Islam Munarman. Mereka menyerang menggunakan batu, tongkat bambu dan pentungan kayu, pasir serta potongan besi.<br /><br />Mendapat perlakukan seperti itu kami tidak melakukan perlawanan, tetapi massa FPI menyerang secara membabi buta dan sangat emosional sehinga banyak jatuh korban. Kalau polisi tidak segera datang, tidak bisa dibanyangkan berapa korban yang jatuh. Karena itu kami berharap ormas apapun kalau melakukan kekerasan supaya dibekukan dan jangan lagi korban berjatuhan seperti yang terjadi di Monas, ujar salah satu korban.<br /><br />Laporan yang disampaikan dr Hardyanto dari NIM Jogjakarta Solo Semarang (Joglosemar) sampai saat ini korban yang telah terdata 73 orang termasuk 9 orang dari NIM.<br /><br />Beberapa aktivis NIM luka robek di kepala dan wajah, memar-memar di tubuh dan gegar otak. Aksi kekerasan ini telah membuktikan FPI jelas telah menodai Islam, nama Islam itu sendiri damai, sehingga FPI tak berhak dan mengaku mewakili agama yang cinta damai. (Asp)-e<br /><br />Catatan: ada photo dari teman-teman yang memberikan testinomi (Oming, Bernard dan Eri yang bertindak jadi moderator, dengan latar belakang spanduk bertuliskan: PANCASILA is Love, Peace, Harmony & Non Violence.<br /><br />Sumber: Kedaulatan Rakyat, 15 Juni 2008</span>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-48633314691191095932008-06-14T21:19:00.000-07:002008-06-15T00:25:25.330-07:00Korban FPI Beri TestimoniDENPASAR - Kecaman terhadap aksi Front Pembela Islam (FPI) saat peringatan kelahiran Pancasila di silang Monas Jakarta 1 Juni lalu kembali berlanjut. Kali ini para korban peristiwa itu langsung memberikan testimoni di depan masyarakat Bali.<br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://foto.detik.com/images/content/2008/06/13/157/testi2.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px;" src="http://foto.detik.com/images/content/2008/06/13/157/testi2.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Sumber Foto: Detik.com</span></span><br /></div><br /><span class = "fullpost"><br />Acara di Gedung Granada PWI Denpasar kemarin itu intinya membeber kesaksian korban atas aksi anarkis sekelompok orang yang menggunakan simbol agama tertentu untuk melakukan aksi kekerasan. Acara itu dihadiri para korban FPI, termasuk Anand Khrisna, Ketua Komisi II DPRD Bali Usdek Maharipa dan tokoh masyarakat. Menurut mereka, aksi yang dilakukan FPI tidak hanya menodai nilai Pancasila, tapi juga para faunding father, Presiden dan TNI yang susah payah menjaga negara ini tetap satu," ujar Nino Grassiano, salah satu korban dalam testimoni-nya kemarin.<br /><br />Nino berpendapat, aksi yang dilakukan AKKBP adalah aksi damai. Sama sekali tidak membawa kepentingan kelompok tertentu, termasuk soal Ahmadiyah yang dituding kelompok FPI. Karena itu dia merasa heran, ketika tiba-tiba fakta yang terungkap ke media, justru masalah Ahmadiyah di perbesar.<br /><br />Sesuai rencana, kata dia, aksi damai itu akan diawali apel yang diikuti kurang lebih 15 ribu massa. Ikut pula digelar pawai budaya dan menyanyikan lagu kebangsaan. Namun ketika baru seribu massa yang datang, tiba-tiba dari arah kejauhan, muncul FPI. Tanpa ampun, mereka mengobrak-abrik aksi damai AKKBP.<br /><br />Tidak hanya laki-laki yang menjadi sasaran, tetapi juga lansia, perempuan dan anak-anak. "Saya sendiri mengalami luka di tangan dan kening," akunya. Namun bukan sakit fisik yang sebenarnya dia rasakan, melainkan sakit hati.<br /><br />Sebagai Muslim, dirinya merasa diinjak-injak harga diri dan kehormatannya sebagai anak bangsa. Pengakuan serupa dilontarkan Wayan Sukmawati dan Ni Nyoman Asiana. Keduanya jauh-jauh datang dari Bali ke Jakarta hanya untuk memperingati hari lahir Pancasila. Kata keduanya, sudah waktunya bangsa Indonesia yang terpuruk kembali pada nilai Pancasila yang terlalu lama ditinggalkan karena nafsu dunia dan kekuasaan. Tetapi belum sempat perayaan itu dimulai, tiba-tiba muncul FPI mengobrak-abrik mereka.<br /><br />Yang membuat saya tidak bisa berpikir, mereka tega menyiksa anak-anak dan perempuan. Buktinya adalah saya," sahut Sukmawati dan Asiana. Kesedihan serupa dilontarkan Bernadius Winarno. Menurut dia, insiden 1 Juni tidak hanya memalukan bangsa Indonesia, tetapi juga mengoyak arti Bhineka Tunggal Ika di mata dunia internasional. "Tolong diingat, Indonesia bukan milik satu agama. Indonesia adalah milik semua warga Indonesia yang cinta damai dan perdamaian," paparnya.<br /><br />Sementara itu Koordinator NIM Pusat Maya Saphira Mochtar menilai bahwa beberapa hari pasca insiden Monas, media cenderung membalikkan fakta. Dari seputar aksi damai untuk memperingati hari lahirnya Pancasila ke isu agama. Menurut dia, itu adalah hal yang salah dan fatal. "Kami sama sekali tidak menyinggung agama dan kelompok tertentu. Murni kami hanya memperingati hari lahir Pancasila," paparnya.<br /><br />Sesuai hasil konvensi Unesco beberapa waktu lalu di Bali, dia berharap agar media lebih berimbang dalam memuat pemberitaan. Mengedepankan The Power of Peace (kekuatan perdamaian) dan tidak memberitakan sesuatu yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan.(mus)<br /><br />Sumber: <a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=689927903189434706">http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=689927903189434706</a><br /></span>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-30992134039255484562008-06-08T22:04:00.000-07:002008-06-08T22:21:10.158-07:00Atrocities of The Radicals in The Name of Religion<div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Jakarta, June 1st 2008</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" >Printed by Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan</span><br /></div><br /><div style="text-align: center;">Kezaliman yang dilakukan oleh FPI dan Laskar-laskar lainnya yang berada di bawah komando Munarman.<br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp-5GfQSoo6avozzK5-OaYPExgWWoR6V5lReGSAPqpJM_0r08Z3gf3czv6dQrsZg2fhCkBd899hIb496YMndjU2a65am4shIL_pX-6I1RAUiY7unYsPIgcibNirEQXdY2L7jBf2ziFIQ4/s1600-h/foto1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp-5GfQSoo6avozzK5-OaYPExgWWoR6V5lReGSAPqpJM_0r08Z3gf3czv6dQrsZg2fhCkBd899hIb496YMndjU2a65am4shIL_pX-6I1RAUiY7unYsPIgcibNirEQXdY2L7jBf2ziFIQ4/s400/foto1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5209743856785168738" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Ini <span style="font-weight: bold;">bukan Islam</span>. Ini kekerasan murni yang justru <span style="font-weight: bold;">melecehkan Islam</span>.<br /></div><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyw6aPMt9pTLbalfougMFXuUAbf5ojntrAVz_uN0_NmDg6ti6Gn2GHR73Ajzhl8voZPvInKCDyLsKwTK8JLHXxseDOY-D2r3-TMO1kivYygKPBSxFdQxMPq4GggBQUW5BRmXWfS5zOvT0/s1600-h/foto2a.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyw6aPMt9pTLbalfougMFXuUAbf5ojntrAVz_uN0_NmDg6ti6Gn2GHR73Ajzhl8voZPvInKCDyLsKwTK8JLHXxseDOY-D2r3-TMO1kivYygKPBSxFdQxMPq4GggBQUW5BRmXWfS5zOvT0/s400/foto2a.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5209743860756453506" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx0KG32pusHKA_GKH4Hm9JdRsOd5SzXgmXfoUiwg9Flcn9EmWD_e2dtDvlMxf1kTf9ekYVe3kKSc1qU1Md4a1v9H7brAUXPNCqXm4UuR5wdtVzv4Mhi8sQGUgIPccvV2OQsbQhueEhF3k/s1600-h/foto2b.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx0KG32pusHKA_GKH4Hm9JdRsOd5SzXgmXfoUiwg9Flcn9EmWD_e2dtDvlMxf1kTf9ekYVe3kKSc1qU1Md4a1v9H7brAUXPNCqXm4UuR5wdtVzv4Mhi8sQGUgIPccvV2OQsbQhueEhF3k/s400/foto2b.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5209743864279615618" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Bila para pelaku tidak dijatuhi hukuman dan ketua-ketua mereka tidak dinyatakan sebagai penanggung jawab, maka negara ini akan hancur.<br /></div><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjupAhipC7JVO-Hao3UUZ5AY5u2P4YoPsfLvzS0Wkt1-D5TqRBPEfUa2i8EerNfoO5thoY4YMjOjlRyfy81wloRNZTqyGO-LWmkdWYMSzAbpfEs4f4KxYzfoqmOHDE9THMCt3ENBoIBNs/s1600-h/foto3a.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjupAhipC7JVO-Hao3UUZ5AY5u2P4YoPsfLvzS0Wkt1-D5TqRBPEfUa2i8EerNfoO5thoY4YMjOjlRyfy81wloRNZTqyGO-LWmkdWYMSzAbpfEs4f4KxYzfoqmOHDE9THMCt3ENBoIBNs/s400/foto3a.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5209743869993235234" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQgwPVDoXpeqsddRy1paUjjgPIs6rSwzmIhgm73vexdUWeLV86fmeFVibDkttWy1rrSOo2iywNZ8_RyzqMv7M9_-aKv7taSqy0LgjuQhaT7oNV-IdQ5qu4IEHuzEw3MLYJ7DqhH-EiYMw/s1600-h/foto3b.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQgwPVDoXpeqsddRy1paUjjgPIs6rSwzmIhgm73vexdUWeLV86fmeFVibDkttWy1rrSOo2iywNZ8_RyzqMv7M9_-aKv7taSqy0LgjuQhaT7oNV-IdQ5qu4IEHuzEw3MLYJ7DqhH-EiYMw/s400/foto3b.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5209743874745675970" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Kami bukan warga Ahmadiyah, <span style="font-weight: bold;">kami warga Indonesia</span>.<br /></div><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmbkp5QPBotThm0eXGQUol-swB7MANjfPHk04cUKgjQNWLFKoacsZk-VxoDr-TrfZnqkQJPvl7p7xuXXx9hIaqbrDFowQodzEdHxLx00eXq8xSPj2Rs-NrNNImTPjbPvlhNmJulPicbc0/s1600-h/foto4a.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmbkp5QPBotThm0eXGQUol-swB7MANjfPHk04cUKgjQNWLFKoacsZk-VxoDr-TrfZnqkQJPvl7p7xuXXx9hIaqbrDFowQodzEdHxLx00eXq8xSPj2Rs-NrNNImTPjbPvlhNmJulPicbc0/s400/foto4a.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5209744586347144274" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKlR8lvKbkLG7ourQZaHTys67HFagEyCV2aXZGYqMBYKerwFsp7Nj1aAL4PuBw20XwYfJtTqDpYbV0FnnjdF7LnDUVy6FcJWUWnYO3u5kM_5ZDOQ7L1EDLqi0xB-UO3zjBD0uPW6hI_rY/s1600-h/foto4b.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKlR8lvKbkLG7ourQZaHTys67HFagEyCV2aXZGYqMBYKerwFsp7Nj1aAL4PuBw20XwYfJtTqDpYbV0FnnjdF7LnDUVy6FcJWUWnYO3u5kM_5ZDOQ7L1EDLqi0xB-UO3zjBD0uPW6hI_rY/s400/foto4b.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5209744592109889090" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Tinggalkan "Anna dan Antum", kembalilah pada "Aku dan Kau" - <span style="font-weight: bold;">kita adalah warga Indonesia</span>.<br /></div><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpz77xDKeGKQM7lWxpdUjrq8Hc_i6J32HQDpAJhebTKPEhWVpZ7WhKLOvkxXV9_XgqGO6zKqWprFkeUn-AQ13BwpCoTv5Q4m4man3YWVTSS5LQX7TzUNMjccGpENrq0DEkNU3bRUD-S5M/s1600-h/foto5a.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpz77xDKeGKQM7lWxpdUjrq8Hc_i6J32HQDpAJhebTKPEhWVpZ7WhKLOvkxXV9_XgqGO6zKqWprFkeUn-AQ13BwpCoTv5Q4m4man3YWVTSS5LQX7TzUNMjccGpENrq0DEkNU3bRUD-S5M/s400/foto5a.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5209744597297479954" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgycx-nuYGPFfiHkWibAOibLlCFDCLjdKzPhMhMNYjv17BMFcgGaPRWMSlmXcVxjZBUXTSch4Z8lj7F0FuhlSy6HBXalgo9McvEshkzIAPFfJiuqsCum42Kf5Zx2KSY-MQ_DjE05i1fcLQ/s1600-h/foto5b.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgycx-nuYGPFfiHkWibAOibLlCFDCLjdKzPhMhMNYjv17BMFcgGaPRWMSlmXcVxjZBUXTSch4Z8lj7F0FuhlSy6HBXalgo9McvEshkzIAPFfJiuqsCum42Kf5Zx2KSY-MQ_DjE05i1fcLQ/s400/foto5b.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5209744599681728274" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Di mana nurani partai-partai politik berbasis agama dan institusi-institusi agama? Mengapa tidak mengutuk para pelaku dan organisasi dan komandan mereka, serta ikut minta kepada pemerintah untuk segera menjatuhi hukuman mati bagi siapa saja yang merongrong konstitusi negara dan dasar negara dan tidak mengindahkan hak-hak sipil warga negara.<br /></div><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN4kniXSLbPEbDebiXldGk0q5Ne2EhdPec-kqNXhENWbpIC97VYuGDaPJKj-kA-SXvQkkqAYqoybQJ1_P365dINivmNUsfsZUD-djmEsTw8SVLvGapd7eHnUrryrefeaJXZ8uhN2zqBf8/s1600-h/foto6.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN4kniXSLbPEbDebiXldGk0q5Ne2EhdPec-kqNXhENWbpIC97VYuGDaPJKj-kA-SXvQkkqAYqoybQJ1_P365dINivmNUsfsZUD-djmEsTw8SVLvGapd7eHnUrryrefeaJXZ8uhN2zqBf8/s400/foto6.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5209744603012130946" border="0" /></a>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-13053941076913292962008-06-05T23:41:00.000-07:002008-06-05T23:48:37.742-07:00<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">Terimakasih kepada Kepolisian RI atas ketegasannya menangkap para tersangka Insiden Monas untuk diperiksa. Semoga Aparat Hukum tidak gentar dan tertipu oleh para penjahat yang memanfaatkan Agama sehingga dengan bebas menginjak-nginjak Hukum di Indonesia.</span><br /></div>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-46763863325531247002008-06-03T10:34:00.000-07:002008-06-03T10:42:58.785-07:00<div style="text-align: center; font-weight: bold;">Berbagai alasan dibuat oleh FPI untuk membenarkan aksi-aksi kekerasannya. Di mana hati nurani mereka setelah memukuli anak-anak dan perempuan? Padahal bukti berupa foto, video dan saksi mata sudah ada. Di berbagai media televisi mereka sama sekali tidak merasa bersalah bahkan berteriak dengan suara keras dan lantang menyalahkan korban. Panji-panji kemuliaan Islam mereka gunakan dan manfaatkan untuk menutupi kebobrokan dan kejahatan yang telah mereka lakukan di depan publik.</div>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-3188899491608917112008-06-02T11:43:00.000-07:002008-06-02T11:46:08.699-07:00Khotbah Yang Mencoreng Citra IslamKhotbah yang membuat berbagai tindakan anarkis terjadi di Indonesia dan sampai saat ini si penceramah belum ditangkap oleh pihak kepolisian. Ini menandakan bahwa hukum tidak lagi berada di tangan kepolisian.<br /><br /><object height="355" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/U7RLCXNdKF4&hl=en"><param name="wmode" value="transparent"><embed src="http://www.youtube.com/v/U7RLCXNdKF4&hl=en" type="application/x-shockwave-flash" wmode="transparent" height="355" width="425"></embed></object>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-28048466664245035002008-06-02T11:31:00.000-07:002008-06-05T23:52:40.978-07:00Kebrutalan FPI terhadap Anak-Anak dan Perempuan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-NXVvxqfSVYQc6goDRoRWmslpLZhfWwAjSm-qIbkSRIS2rAB5hdGxMC5goEP3JJzRIHmDH6y2c7PVnoJJHifYfZFLtaLm_pX_yasIgezpXLSkzwf8XxFFPUbrDmklSNzPwxCyivr8L4E/s1600-h/munarman3.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-NXVvxqfSVYQc6goDRoRWmslpLZhfWwAjSm-qIbkSRIS2rAB5hdGxMC5goEP3JJzRIHmDH6y2c7PVnoJJHifYfZFLtaLm_pX_yasIgezpXLSkzwf8XxFFPUbrDmklSNzPwxCyivr8L4E/s400/munarman3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5207353695104466626" border="0" /></a>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-78157810657348263362008-06-02T11:18:00.001-07:002008-06-03T09:31:25.784-07:00Berbagai Kecaman<ul><li><a href="http://www.kompas.com/read/xml/2008/06/03/01415354/pmii.kutuk.insiden.monas">PMII Kutuk Insiden Monas</a></li><li><a href="http://surabaya.detik.com/indexfr.php?url=http://surabaya.detik.com/index.php/detailberita.main/y/2008/m/06/d/03/tts/091714/idkanal/466/idnews/949367/"><span class="judul">Aksi Menentang FPI Terus Mengalir</span></a></li><li><a href="http://surabaya.detik.com/indexfr.php?url=http://surabaya.detik.com/index.php/detailberita.main/y/2008/m/06/d/03/tts/143502/idkanal/466/idnews/949698"><span class="judul">Aliansi Cinta Damai Surati SBY Agar Bubarkan FPI</span></a></li><li><a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2008/06/02/brk,20080602-124141,id.html">Tempo Interaktif - Presidan Kecam Keras Aksi FPI</a></li><li><a href="http://www.suaramerdeka.com/beta1/index.php?fuseaction=news.detailNews&id_news=6991">Suara Merdeka - <span class="links2">Sultan HB Kecam Keras Aksi Brutal FPI</span></a></li><li><a href="http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/02/time/121521/idnews/948846/idkanal/10">Detik.com - Ketua DPR Kecam FPI</a><br /></li><li><a href="http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/02/time/102519/idnews/948754/idkanal/10">Detik.com - <span class="judulberita">MUI: Penyerangan FPI di Monas Rugikan Umat Islam</span></a></li><li><a href="http://surabaya.detik.com/indexfr.php?url=http://surabaya.detik.com/index.php/detailberita.main/y/2008/m/06/d/02/tts/223126/idkanal/475/idnews/949220"><span class="judul">Detik.com Surabaya - Mahasiswa Jember Tuntut FPI Dibubarkan</span></a></li><li><a href="http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=60047">Metro TV - GUS DUR MENGECAM KEKERASAN FPI</a></li><li><a href="http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/02/time/141751/idnews/948947/idkanal/10">Detik.com - FPKS Sesali Tindakan FPI</a></li><li><a href="http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/02/time/141751/idnews/948947/idkanal/10">Detik.com - Tangkap Dalang di Belakang FPI</a><br /></li><li><div id="title"><a href="http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NjM2OQ==">Media Indonesia - Ketua MUI Sesalkan Aksi Kekerasan FPI</a></div></li><li><a href="http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NjM4NA==">Media Indonesia - Din Syamsuddin Kecam Insiden Monas</a></li><li><a href="http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NjM5MA==">Media Indonesia - Juru Bicara Kepresidenan: Harus Ada Tindakan Hukum Insiden Monas</a></li><li><a href="http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NjMxMQ==">Media Indonesia - Sejumlah Tokoh Sebut Aksi Brutal FPI Coreng Islam</a></li><li><a href="http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NjMwOA==">Media Indonesia - Syafii Maarif: FPI Harus Ditindak</a></li><li><a href="http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/06/01/1/114487"><span class="title">Oke Zone - PBNU Sesalkan Anarkisme FPI</span></a></li><li><a href="http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/06/01/1/114436/bentrok-dengan-fpi-akkb-akan-lapor-polisi"><span class="title">Oke Zone - PIJAR: Tangkap Aktor Anarkisme FPI</span></a></li><li><a href="http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/06/01/1/114443"><span class="title">Oke Zone - Hendardi: Polisi Harus Tindak Massa FPI</span></a></li><li><span class="news-date"><span class="news-content"><a href="http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=29431&kat=Nasional">Duta Masyarakat - Kalangan DPR. Said Abdullah, wakil Komisi VIII mengecam aksi FPI</a></span></span></li></ul>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-64402092467684583732008-06-02T10:55:00.000-07:002008-06-02T11:34:11.341-07:00Para Korban<span style="font-weight: bold;">Artikel</span><br /><ul><li><a href="http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/02/time/092837/idnews/948718/idkanal/10"><span class="judulberita">Detik.com - 4 Korban Amuk FPI Masih Dirawat, Oming Gegar Otak</span></a></li></ul><span class="judulberita"><span style="font-weight: bold;"><br />Video</span><br /></span><ul><li><a href="http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=60112">Metro TV - Korban Penyerangan FPI Dirawat Intensif</a></li><li><a href="http://foto.detik.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/02/time/170613/idnews/949094/idkanal/157/id/1">Detik.com - <span class="judul">Foto Munarman Mencekik Beredar</span></a></li><li><a href="http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=60066">Metro TV - SEJUMLAH KORBAN KEKERASAN FPI HARUS DIOPERASI</a></li><li><a href="http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=60043">Metro TV - FPI MENYERANG MASSA ALIANSI KEBEBASAN BERAGAMA</a></li><li><a href="http://www.liputan6.com/mediaplayer/?program=news&id=160208&m_id=722711">Liputan 6 - FPI Menyerbu Massa Aliansi Kebangsaan, 14 Terluka</a></li></ul>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-21581488719413007792008-06-01T13:37:00.000-07:002008-06-02T11:35:06.312-07:00FPI Menyerbu Massa Aliansi Kebangsaan, 14 Terluka<object height="355" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/UGrLrMMPDzk&hl=en"><param name="wmode" value="transparent"><embed src="http://www.youtube.com/v/UGrLrMMPDzk&hl=en" type="application/x-shockwave-flash" wmode="transparent" height="355" width="425"></embed></object>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-12427715230235924132008-06-01T12:57:00.000-07:002008-06-05T23:46:47.613-07:00Liputan Berita<span style="font-weight: bold;">Berita Sebenarnya: </span>Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) pada tanggal 1 Juni 2008 berencana menggelar aksi Damai dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila dan mempertahankan Pancasila.<br /><br />Tetapi beberapa kesalahan liputan media massa menerangkan aksi damai tersebut berupa aksi untuk membela Ahmadiyah. Ini dikarenakan teriakan-teriakan yang lantang dari beberapa orang FPI yang menuduh sambil memukuli orang-orang yang sedang melakukan aksi damai tersebut untuk memperingati hari lahir Pancasila.<br /><br />Tidak ada satupun massa dari AKKBB yang melawan karena memang aksi tersebut aksi damai, tanpa kekerasan. Tetapi hasilnya sangat memilukan. Ada banyak saksi mata yang menyaksikan bagaimana massa <span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">FPI menyiksa seorang anak kecil yang mereka benturkan kepalanya di tembok, kepala ibu-ibu di timpuki dengan batu besar yang sudah dipersiapkan sebelumnya sampai berdarah, pedagang asongan yang tidak berdosa juga di obrak-abrik dagangannya, bapak-bapak tua dipukuli dengan bambu runcing dan anak muda dipukuli secara membabibuta sampai masuk rumah sakit karena memar di kepala dan berdarah</span>.<br /><span style="font-weight: bold;"><br /></span><span style="font-weight: bold;">Berbagai Berita Terkait<br /></span><ul><li><a href="http://www.liputan6.com/hukrim/?id=160260" class="newstitle"><span class="arial16">Liputan 6 - Adnan Buyung: Kasus Monas Kegagalan Polisi</span> </a></li><li><a href="http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2008/06/080601_jakartaclash.shtml">BBC - FPI serang demo Aliansi Kebangsaan</a></li><li><a href="http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/06/01/1/114436/bentrok-dengan-fpi-akkb-akan-lapor-polisi"><span class="title">Liputan 6 - Bentrok dengan FPI, AKKB Akan Lapor Polisi</span></a></li><li><a href="http://www.waspada.co.id/Berita/Nasional/Serangan-FPI-br-Kekerasan-Tidak-Dibenarkan.html">Waspada.co.id - FPI Serang Polisi, Bentrok Dengan AKKBB</a></li><li><a href="http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/02/time/141534/idnews/948944/idkanal/10"><span class="judulberita">Detik.com - Pemuda Ansor Siap 'Pukul Balik' FPI</span></a></li><li><span class="judulberita"><a href="http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/02/time/141751/idnews/948947/idkanal/10">Detik.com - Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Noegroho Djajusman, FPI Harus dibubarkan</a></span></li></ul><span style="font-weight: bold;">Berbagai Foto Terkait<br /></span><ul><li><a href="http://foto.detik.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/03/time/223023/idnews/949918/idkanal/157/id/1">Lilin Keprihatinan Kekerasan FPI</a><br /></li></ul>Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-689927903189434706.post-83400015519334215392008-06-01T06:41:00.000-07:002008-06-05T23:47:47.888-07:00PhotosPada tanggal 1 Juni 2008 Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) sedang melakukan aksi damai untuk memperingati hari lahir dan mempertahankan Pancasila.<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU41G35acNLE21CWTOxTGtN0rZhFsI4vC6KUs8gSJvHE1P_FB8bxCEt6DFMwjoYpPUHDkttuTpNnFxwUInHT_jsftMP7kyX69JpcpSHLvVM0VfYiZzgWo-4omXRW2mHDMHZeFvcK0JzNI/s1600-h/_IMG_4612.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU41G35acNLE21CWTOxTGtN0rZhFsI4vC6KUs8gSJvHE1P_FB8bxCEt6DFMwjoYpPUHDkttuTpNnFxwUInHT_jsftMP7kyX69JpcpSHLvVM0VfYiZzgWo-4omXRW2mHDMHZeFvcK0JzNI/s400/_IMG_4612.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206908884182858674" border="0" /></a>Tiba-tiba muncul kelompok FPI dan HTI menyerang orang-orang yang sedang melakukan aksi damai tersebut, termasuk anak-anak dan ibu-ibu dengan bambu runcing.<br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw_oG2E8AG4rZ4_cneXEhSz_qtGPcSDORqSZU-Q2IsZ3-CIkNpFH_u0fSXyFLmO8Rf-K7JgJotWBoR6h3agdkdiRMYfvhiytdQ6D50l5Jye32SPpzc_kwnyLqg4ewPNgnE35Z3mZzWOHs/s1600-h/_FPI.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw_oG2E8AG4rZ4_cneXEhSz_qtGPcSDORqSZU-Q2IsZ3-CIkNpFH_u0fSXyFLmO8Rf-K7JgJotWBoR6h3agdkdiRMYfvhiytdQ6D50l5Jye32SPpzc_kwnyLqg4ewPNgnE35Z3mZzWOHs/s400/_FPI.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206909043096648642" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Berikut adalah korban-korban dari kebrutalan FPI dan HTI. Ada yang gegar otak, memar di kepala, dan trauma akibat kejadian tersebut.<br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzkXo2WeJG2uBhKoEIcd7SCejGFXgihxydCN7LtjiG64s3gaWJO6SM3EvYCn_5qBT0kX_xnzdefqcfc6q5n5BQUjwrE8mnSm5OWT4PJ14KCzw-xiKeOsgg_lFnNtpK6si9kNHc4CEyH_o/s1600-h/_IMG_4619.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzkXo2WeJG2uBhKoEIcd7SCejGFXgihxydCN7LtjiG64s3gaWJO6SM3EvYCn_5qBT0kX_xnzdefqcfc6q5n5BQUjwrE8mnSm5OWT4PJ14KCzw-xiKeOsgg_lFnNtpK6si9kNHc4CEyH_o/s400/_IMG_4619.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206912401761074258" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCPvRAg-fFLD0QQF11z7upj1Fs4rJeA3t0UHaUL-cnsUPOatLG6BtgVkt4xDs06qNr_J2Mxx7QAmyw2kRquYc5j_Qx5k0sG4WVLxzYCWdg4n7B-mZrbc7fpQmtJiMAMW0Us0N5AxQ6wk4/s1600-h/_IMG_4627.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCPvRAg-fFLD0QQF11z7upj1Fs4rJeA3t0UHaUL-cnsUPOatLG6BtgVkt4xDs06qNr_J2Mxx7QAmyw2kRquYc5j_Qx5k0sG4WVLxzYCWdg4n7B-mZrbc7fpQmtJiMAMW0Us0N5AxQ6wk4/s400/_IMG_4627.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206912264322120770" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIBz1kAllKdEDF4H5_450oojqbDu4RjKz8kBmQ6qGmI-eS0O3MgT7sqBoWXr_NoJx_aqa_nz1m3s9oTUvFvRR_LOo39eRbn3RE2rp02boAuFel1i-XkVJNC8rNVYuzg-vo8Voa-QM5I04/s1600-h/_IMG_4624.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIBz1kAllKdEDF4H5_450oojqbDu4RjKz8kBmQ6qGmI-eS0O3MgT7sqBoWXr_NoJx_aqa_nz1m3s9oTUvFvRR_LOo39eRbn3RE2rp02boAuFel1i-XkVJNC8rNVYuzg-vo8Voa-QM5I04/s400/_IMG_4624.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206912101113363506" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBRWQi9s5npxz0Xvx-t34EJ3sWBwUqvvwXDhACr0T0h9TenX_6vqNKVPIqXmb9sMURV2DW8KMYdou26g3kxsWHXSP0K0NMjheGNfGhRfNWXFzyYbggxdC4eA8Ejcg2DLvPPcNnPXyKXrs/s1600-h/_IMG_4622.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBRWQi9s5npxz0Xvx-t34EJ3sWBwUqvvwXDhACr0T0h9TenX_6vqNKVPIqXmb9sMURV2DW8KMYdou26g3kxsWHXSP0K0NMjheGNfGhRfNWXFzyYbggxdC4eA8Ejcg2DLvPPcNnPXyKXrs/s400/_IMG_4622.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206911963674410018" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ9Wd5dF3XbyQn2xfZ-1KpHcd3XjyYa6J5W2PnVXeDMUV0X4LdJXe7EulKd1TJD8vsx1t6QLfFpZvo7fcj_Ren0Jhyphenhyphen7s5-gj82MB4LQDRpk6_036OIiCd-tgltCD_oxA9c3XRpV49itUU/s1600-h/_IMG_4626.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ9Wd5dF3XbyQn2xfZ-1KpHcd3XjyYa6J5W2PnVXeDMUV0X4LdJXe7EulKd1TJD8vsx1t6QLfFpZvo7fcj_Ren0Jhyphenhyphen7s5-gj82MB4LQDRpk6_036OIiCd-tgltCD_oxA9c3XRpV49itUU/s400/_IMG_4626.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206911804760620050" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwl0Tlk715AfHb-VSRIwX4ZalrGPr-rCOO-V1Ys7INiufXAyEvsdKzARUECix2Qbeh1FpqqFs3nA64MQ4QczJE2VSXjrMI-tH14TM19qWlFRoNumS0XA80J4oNz1fzrIaDU-e4ru9iwBo/s1600-h/_IMG_4625.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwl0Tlk715AfHb-VSRIwX4ZalrGPr-rCOO-V1Ys7INiufXAyEvsdKzARUECix2Qbeh1FpqqFs3nA64MQ4QczJE2VSXjrMI-tH14TM19qWlFRoNumS0XA80J4oNz1fzrIaDU-e4ru9iwBo/s400/_IMG_4625.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206911667321666562" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Salah satu korban telah melaporkan kejadian tersebut kepada Polisi, semoga Polisi dapat bertindak secepatnya.<br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbsrFIbvczcOBUiDeFzxmvE4HE6evYtnaopbEf6JAmmPrK_pV5BzIfiKzzM6Pc05MYQVjqj5gL6LQ_Q4MpjobegC43evPg69-nuVx2C9drjKhlMhuge0dbsGxvwhTxIwisHlZINmoIw0s/s1600-h/_IMG_4632.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbsrFIbvczcOBUiDeFzxmvE4HE6evYtnaopbEf6JAmmPrK_pV5BzIfiKzzM6Pc05MYQVjqj5gL6LQ_Q4MpjobegC43evPg69-nuVx2C9drjKhlMhuge0dbsGxvwhTxIwisHlZINmoIw0s/s400/_IMG_4632.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206911443983367154" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpzprHpd6UmYC3jl_fANhueouNwzO4eaLCpjuf7OUsPLgaqWTRteVtpMggvjOm3nmQL5rdSscsIHU0AoFoM5tbPavib9agDeQmmNss9QJg7B8mHN0MThL-o5wilsQADuHcSybGS9nABQM/s1600-h/_IMG_4635.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpzprHpd6UmYC3jl_fANhueouNwzO4eaLCpjuf7OUsPLgaqWTRteVtpMggvjOm3nmQL5rdSscsIHU0AoFoM5tbPavib9agDeQmmNss9QJg7B8mHN0MThL-o5wilsQADuHcSybGS9nABQM/s400/_IMG_4635.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206911216350100450" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtSNh-DRhavrGeEii_GJwMN0tyqADLLtIVLggYVl-ZcjlRim3-l0SX7rD1CxUTiLChyWvxPm1zKIgKZypBaCBuRqQiEdDRdQyQurW1RwgJ0n1rU6AMPY0d1ZedlvekMoC5REiTx70zduQ/s1600-h/_IMG_4636.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtSNh-DRhavrGeEii_GJwMN0tyqADLLtIVLggYVl-ZcjlRim3-l0SX7rD1CxUTiLChyWvxPm1zKIgKZypBaCBuRqQiEdDRdQyQurW1RwgJ0n1rU6AMPY0d1ZedlvekMoC5REiTx70zduQ/s400/_IMG_4636.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206910971536964562" border="0" /></a><br /><br />Mereka menggunakan banyak alasan untuk membenarkan tindakan brutal tersebut. Tidak perlu kata-kata lagi untuk berdebat dengan mereka yang berkelakukan seperti binatang, sudah begitu banyak bukti. Sekarang tinggal menunggu hati nurani Rakyat Indonesia untuk mengutuk kejadian tersebut.Bende Mataramhttp://www.blogger.com/profile/13172847450975980544noreply@blogger.com2